Jumat, 25 Januari 2013

MAKALAH ISU LINGKUNGAN NASIONAL


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.         Latar Belakang
Dewasa ini lingkungan menjadi masalah yang perlu dan harus mendapat perhatian yang seksama karena saat ini lingkungan sudah mulai terancam oleh berbagai dampak yang ditimbulkan karena berbagai aktifitas manusia. Hidup merupakan sebuah proses yang harus dilalui oleh setiap orang. Dalam  hidup terdapat proses berinteraksi dengan sesamanya, yaitu, manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan sekitar, dan lain sebagainya. Hal itu, tergolong dalam unsur-unsur kehidupan di bumi.
Lingkungan merupakan sebuah tempat dimana terdapat interaksi makhluk hidup tinggal. Di dalam lingkungan hidup terdapat segala bentuk dan bagian yang tidak terpisahkan, seperti, air, tanah, dan udara. Semua itu saling mengisi satu sama lain atau dapat dikatakan saling melengkapi dalam pemenuhan makhluk hidup. Contoh, air sangat dibutuhkan makhluk hidup untuk minum, membersihkan diri, melindungi diri dari teriknya sinar matahari, dan lain sebagainya. Tanah, digunakan untuk menanam, menyimpan air, dan lain sebagainya. Udara, digunakan untuk bernafas, terbang, dan lain sebagainya. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan komponen biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara,   bnnnnhjkmoillair, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi, dan sebagainya.
Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme.

Permasalahan lingkungan dapat dikategorikan dalam masalah lingkungan lokal, nasional, regional dan global. Pengkategorian tersebut berdasarkan pada dampak dari permasalahan lingkungan, apakah dampaknya hanya lokal, nasional, regional atau global. Bila kita melihat bumi secara utuh maka bumi merupakan satu sistem yang utuh dan tidak bisa dipisah-pisahkan. Hal tersebut sesuai dengan teori Gaia bahwa bumi merupakan kumpulan sistem-sistem hidup yang menjadi satu kesatuan. Dalam sistem tersebut ada sub sistem, akan tetapi apabila ada perubahan sekecil apapun dalam subsistem bumi maka akan memberikan dampak bagi bumi sebagai satu system (TeoriChaos).

1.2.         Tujuan
·         Memahami apa yang dimaksud dengan lingkungan nasional.
·         Materi ang dituliskan dapat sebagai bahan pembelajaran.
·         Mengetahui pengertian pencemaran air, udara, dan tanah serta penyebab dan akibatnya



BAB II
PEMBAHASAN
2.1.  Pengertian Lingkungan Nasional
Isu lingkungan nasional yaitu permasalahan lingkungan dan dampak yang ditimbulkan dari permasalahan lingkungan tersebut mengakibatkan dampak  dalam skala nasional. Beberapa  isu lingkungan nasional yang sering dibicarakan antara lain adalah mengenai pencemaran lingkungan baik di tanah, udara maupun di air, efek rumah kaca, , Penggundulan hutan dan Sampah.
2.2. Pengertian Pencemaran Lingkungan
Dampak dari kemajuan industri dan teknologi dapat dirasakan langsung maupun tidak langung. Dirasakan langsung apabila kegiatan industri dan teknologi tersebut dapat dirasakan langsung oleh manusia. Dampak langsung yang bersifat positif contohnya kegiatan industri dapat berjalan cepat dan mudah sebab dilakukan dengan teknologi canggih, contoh lain alat komunikasi dan transportasi di masa kini sudah cepat dan mudah sebab kemajuan dari teknologi. Dampak langsung yang bersifat positif memang diharapkan oleh manusia, tetapi dampak langsung ini juga memiliki sifat yang negatif. Dampak langsung yang negatif di hindari atau dikurangi, sebab dapat merugikan kualitas hidup manusia.
2.2.1. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dan lain-lain juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda- beda.
*      Meningkatnya kandungan nutrient dapat mengarah pada eutrofikasi
*      Sampah organic seperti air comberan dapat menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada kurangnya oksigen yang dapat berdampak buruk bagi semua ekosistem.
*      Industry membuang berbagai macam polutan kedalam air dan menimbulkan efek kurangnya oksigen dalam perairan tersebut.

*                  Sumber Pencemaran Air
 · Hujan
1. Hujan Asam (Sulfur Dioksida, Nitrogen Dioksida)
 2. Pencemaran udara: asap knalpot kendaraan bermotor, asap pabrik
· Permukaan Bumi
1. Industri: bahan kimia, sisa toksik, logam berat, minyak, radioaktif
2. Pertanian: pestisida, bahan kimia
3. Manusia: sisa bahan cucian, sampah, kuman, bakteri, virus
Parit & Sungai: semua pencemaran dari hujan dan permukaan mengalir ke parit lalu ke sungai.
· Rumah Tangga                              
1. Pipa air (berkarat)
2. Tangki air (kuman, parasit, cacing, serangga)
2.2.2.  Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam udara dan atau berubahnya susunan udara oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.Terjadinya pengurangan maupun penambahan salah satu komponen kimia yang terkandung dalam udara (perubahan dari komposisi tersebut di atas) yang secara langsung atau tidak mempengaruhi kesehatan, keamanan dan kenyamanan manusia.
*      Sumber pencemara udara
a.  Transportasi (sumber bergerak)
Ket:jumlah keadaan yang begitu banyak juga mempengaruhi kualitas udara.
b. Pembakaran bahan bakar dari sumber tetap
ket: terkadang kebakaran banguan maupun hutan juga menjadi sumber penyebab dari pencemaran udara.
c. Proses industri (sumber tetap)
Ket: industri negara maju sangat berpengaruh terhadap pencemaran udara
d. Pembangunan limbah padu (sumber tetap).

Sumber pencemaran dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Pencemaran udara out door dan Pencemaran udara in door
Dampak Pencemaran Udara :
- Penipisan Ozon
- Pemanasan Global ( Global Warming )
- Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan
- Terganggunya fungsi reproduksi
- Stres dan penurunan tingkat produktivitas
- Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak
- Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.

2.2.3.  Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Pada kesehatan dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
2.2.4.  Efek Rumah Kaca
a.      Pengertian efek rumah kaca
Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan sebuah proses di mana atmosfer memanaskan sebuah planet. Mars, Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca.
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia (lihat juga pemanasan global). Yang belakangan ini diterima oleh semua; yang pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.
Ketika radiasi matahari tampak maupun tidak tampak dipancarkan ke bumi, 10 energi radiasi matahari itu diserap oleh berbagai gas yang ada di atmosfer, 34% dipantulkan oleh awan dan permukaan bumi, 42% membuat bumi menjadi panas, 23% menguapkan air, dan hanya 0,023% dimanfaatkan tanaman untuk perfotosintesis.
Malam hari permukaan bumi memantulkan energi dari matahari yang tidak diubah menjadi bentuk energi lain seperti diubah menjadi karbohidrat oleh tanaman dalam bentuk radiasi inframerah. Tetapi tidak semua radiasi panas inframerah dari permukaan bumi tertahan oleh gas-gas yang ada di atmosfer. Gas-gas yang ada di atmosfer menyerap energi panas pantulan dari bumi.
Dalam skala yang lebih kecil – hal yang sama juga terjadi di dalam rumah kaca. Radiasi sinar matahari menembus kaca, lalu masuk ke dalam rumah kaca. Pantulan dari benda dan permukaan di dalam rumah kaca adalah berupa sinar inframerah dan tertahan atap kaca yang mengakibatkan udara di dalam rumah kaca menjadi hangat walaupun udara di luar dingin. Efek memanaskan itulah yang disebut efek rumah kaca atau ”green house effect”. Gas-gas yang berfungsi bagaikan pada rumah kaca disebut gas rumah kaca atau ”green house gases”.
b.      Proses terjadi
Proses terjadinya efek rumah kaca ini berkaitan dengan daur aliran panas matahari. Kurang lebih 30% radiasi matahari yang mencapai tanah dipantulkan kembali ke angkasa dan diserap oleh uap, gas karbon dioksida, nitrogen, oksigen, dan gas-gas lain di atmosfer. Sisanya yang 70% diserap oleh tanah, laut, dan awan. Pada malam hari tanah dan badan air itu relatif lebih hangat daripada udara di atasnya. Energi yang terserap diradiasikan kembali ke atmosfer sebagai radiasi inframerah, gelombang panjang atau radiasi energi panas. Sebagian besar radiasi inframerah ini akan tertahan oleh karbon dioksida dan uap air di atmosfer. Hanya sebagian kecil akan lepas ke angkasa luar. Akibat keseluruhannya adalah bahwa permukaan bumi dihangatkan oleh adanya molekul uap air, karbon dioksida, dan semacamnya. Efek penghangatan ini dikenal sebagai efek rumah kaca.
Sedangkan proses secara singkatnya yaitu ketika sinar radiasi matahari menembus kaca sebagai gelombang pendek sehingga panasnya diserapa oleh bumi dan tanaman yang ada di dalam rumah kaca tersebut. Untuk selanjutnya, panas tersebut di radiasikan kembali namun dengan panjang gelombang yang panjang(panjang geklombang berbanding dengan energi) sehingga sinar radiasi tersebut tidak dapat menembus kaca. Akibatnya, suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi dibandingkan dengan suhu yang di luar rumah kaca.
http://ulincool.files.wordpress.com/2009/12/efek-rumah-kaca11.jpg
Ket: gambar di atas menjelaskan siklus efek rumah kaca.
c.                   Pengaruh
Pengaruh rumah kaca terbentuk dari interaksi antara atmosfer yang jumlahnya meningkat dengan radiasi solar. Meskipun sinar matahari terdiri atas bermacam-macam panjang gelombang, kebanyakan radiasi yang mencapai permukaan bumi terletak pada kisaran sinar tampak. Hal ini disebabkan ozon yang terdapat secara normal di atmosfer bagian atas, menyaring sebagian besar sinar ultraviolet. Uap air atmosfer dan gas metana dari pembusukan – mengabsorpsikan sebagian besar inframerah yang dapat dirasakan pada kulit kita sebagai panas. Kira-kira sepertiga dari sinar yang mencapai permukaan bumi akan direfleksikan kembali ke atmosfer.

Sebagian besar sisanya akan diabsorpsikan oleh benda-benda lainnya. Sinar yang diabsorpsikan tersebut akan diradiasikan kembali dalam bentuk radiasi inframerah dengan gelombang panjang atau panas jika bumi menjadi dingin. Sinar dengan panjang gelombang lebih tinggi tersebut akan diabsorpsikan oleh karbon dioksida atmosfer dan membebaskan panas sehingga suhu atmosfer akan meningkat. Karbon dioksida berfungsi sebagai filter satu arah, tetapi menghambat sinar dengan panjang gelombang lebih untuk melaluinya dari arah yang berlawanan. Aktivitas filter dari karbon dioksida mengakibatkan suhu atmosfer dan bumi akan meningkat. Keadaan inilah yang disebut pengaruh rumah kaca.

Pengaruh karbon dioksida yang dihasilkan dari pencemaran udara berbentuk gas yang salah satunya adalah dari rumah kaca. Karbon dioksida mempunyai sifat menyerap sinar (panas) matahari yaitu sinar inframerah – sehingga temperatur udara menjadi lebih tinggi karenanya. Apabila kadar yang lebih ini merata di seluruh permukaan bumi, temperatur udara rata-rata di seluruh permukaan bumi akan sedikit naik, dan ini dapat mengakibatkan meleburnya es dan salju di kutub dan di puncak-puncak pegunungan, sehingga permukaan air laut naik
.
d.                  Dampak
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara Kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.

Menurut perkiraan, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu bumi rata-rata 1-5°C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5°C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat.

Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorpsinya. Energi yang masuk ke bumi mengalami: 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer 25% diserap awan 45% diabsorpsi permukaan bumi 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi.

Energi yang diabsorpsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam dibumi tidak terlalu jauh berbeda.

Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana (CH4) dan khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.

2.2.5.  Penggundulan Hutan
Indonesia merupakan paru-paru dunia, di Indonesia terdapat beberapa hutan yang menghasilkan oksigen dalam jumlah besar. Meskipun julukan itu desematkan ke Indonesia namun tidak membuat masyarakat Indonesia untuk menjaga kelestarian hutan.
Penyebab penggundulan hutan diantaranya ialah:

·        Penebangan hutan secara liar
        Penebangan hutan secara liar sangat rentan terjadi di Indonsia, hal ini disebabkan oleh tingkat ekonomi penduduk yang lemah, harga kayu yang mahal dan para usahawan yang ingin meraup unung sebesar-besarnya.
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQCy_NICeycJyIj8Ngw8wskg_mUEBt4sP5Q7VbZ0HrxZfn-N4tJ
Ket: Keadaan hutan yang telah ditebang secara liar dan tidak ditanam kembali dengan pohon baru.
·         Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan juga sering terjadi di Indonesia, diantaranya yang terjadi di Riau, Kalimantan dam daerah lainnya. Kebakaran hutan ini disebabkan oleh kelalaian manusia yang membakar sedikit lahan namun kebakaran tersebut meluas.
burning biodiversity
Ket: Kondisi hutan yang  terbakar.
2.2.6.  Perubahan Iklim
Beberapa daerah tertentu di Indonesia sangat rentan terhadap beragam bahaya perubahan iklim. Meskipun temperatur udara di Indonesia kemungkinanakan mengalami sedikit kenaikan, perubahan iklim akan mengakibatlkancurah hujan yang lebih besar dan kenaikan permukaan laut.
Masyarakat dan ekosistem yang sangat rentan terhadap risiko perubahan iklim beradadi Jawa, Bali, beberapa bagian Sumatra dan sebagian besar Papua.Pemanasan laut juga akan berpengaruh pada keanekaragaman hayati lautdan sangat berbahaya bagi terumbu karang, yang sebelumnya telah risiko pemutihan. Dampak potensial dari pembangunan meliputi:
 •Peningkatan ancaman terhadap ketersediaan pangan
 •Penurunan produktivitas pertanian
•Banjir yang melanda zona dan komunitas pesisir yang produktif
•Hilangnya mata pencaharian usaha tani dan pesisir
•Peningkatan intensitas penyakit yang ditularkan melalui air dan vektor.

2.2.7.  Sampah
“Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.” (Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996).
Berangkat dari pandangan tersebut sehingga sampah dapat dirumuskan sebagai bahan sisa dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Sampah yang harus dikelola tersebut meliputi sampah yang dihasilkan dari:
·         Rumah tangga
·         kegiatan komersial: pusat perdagangan, pasar, pertokoan, hotel, restoran, tempat hiburan.
·         fasilitas sosial: rumah ibadah, asrama, rumah tahanan/penjara, rumah sakit, klinik, puskesmas
·         fasilitas umum: terminal, pelabuhan, bandara, halte kendaraan umum, taman, jalan,
·         Industri
·         hasil pembersihan saluran terbuka umum, seperti sungai, danau, pantai.
Sampah padat pada umumnya dapat di bagi menjadi dua bagian, yaitu :
  1. Sampah Organik
Sampah organik (biasa disebut sampah basah) dan sampah anorganik (sampah kering). Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran dll.
2.   Sampah Anorganik
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol, tas plsti. Dan botol kaleng
Kertas, koran, dan karton merupakan pengecualian. Berdasarkan asalnya,kertas, koran, dan karton termasuk sampah organik. Tetapi karena kertas, koran, dan karton dapat didaur ulang seperti sampah anorganik lain (misalnya gelas, kaleng, dan plastik), maka dimasukkan ke dalam kelompok sampah anorganik.
Sudah kita sadari bahwa pencemaran lingkungan akibat perindustrian maupun rumah tangga sangat merugikan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui kegiatan perindustrian dan teknologi diharapkan kualitas kehidupan dapat lebih ditingkatkan. Namun seringkali peningkatan teknologi juga menyebabkan dampak negatif yang tidak sedikit.
  1. Dampak bagi kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit.
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
- Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah     dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
- Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
- Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
- Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
  1. Dampak Terhadap Lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.
  1. Dampak terhadap keadaan social dan ekonomi
- Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.
- Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
- Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).
- Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.
- Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.














BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
*      Beberapa  isu lingkungan nasional yang sering dibicarakan antara lain adalah mengenai pencemaran lingkungan baik di tanah, udara maupun di air, efek rumah kaca, , Penggundulan hutan dan Sampah.

*      Pencemaran air dapat disebabkan oleh adanya hujan asam, pencemaran udara, limbah industry dan pertanian, dan juga karena ulah manusia sendiri yang tidak dapat menjaga kelestarian lingkungan.

*      Dampak Pencemaran Udara :
- Penipisan Ozon
- Pemanasan Global ( Global Warming )
- Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan
- Terganggunya fungsi reproduksi
- Stres dan penurunan tingkat produktivitas
- Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak
- Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.


*      Efek rumah kaca akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara Kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.

*      Sampah terbagi dalam sampah organic dan sampah anorganik, yang apabila jumlahnya dalam lingkungan sudah berlebihan maka akan mempunyai dampak yang buruk bagi hidup manusia.
3.2.  Saran
*      Untuk mencegah pencemaran lingkungan Nasional dalam hidup maka, ada beberapa hal yang harus di perhatikan oleh setiap manusia yakni : harus mengurangi perbuatan yang merugikan lingkungan.
*      Harus adanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga pelestarian lingkungan.
*      Bagi penulis harus lebih banyak mencari data-data yang akurat dalam penyusunan makalah ini agar dapat bermanfaat bagi para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
Momoimoe.blogspot.com/2011/09/isu-lingkungan-pemanasan-global.html
Apsariswati.blogspot.com/2012/05/isu-lingkungan-lokal.html
Ml,scribd.com/doc/16170206/bahan-presentasi-isu-lingkungan-global-dan-nasional



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar